Inventarisasi Tanaman Mahapala D3 FEB
UNEJ
Trembesi
samanea saman
Pohon trembesi merupakan salah satu
jenis tumbuhan di Indonesia yang mempunyai tajuk sangat lebar. Bahkan lebar dan
pertumbuhan tajuknya melebihi tinggi tanaman tersebut. Karena tajuknya yang
sangat lebar, tanaman ini bermanfaat sebagai pohon peneduh. Tidak hanya itu,
tanaman trembesi juga mempunyai bentuk yang cantik, sehingga dijadikan sebagai
ornamen untuk mempercantik kota. Tumbuhan ini juga lumayan awam di kalangan
masyarakat kita, karena tanaman ini terkadang dapat dijumpai di taman kota yang
berada di pinggir jalan. Pohon trembesi ini berumur panjang, bisa hidup sampai
ratusan tahun. Pohon trembesi (Albizia saman) tergolong ke dalam keluarga
Albizia dan memiliki sinonim latin Samanea saman. Pohon ini juga dikenal dengan
nama Monkey pod tree dan Saman. Di Indonesia, pohon trembesi dikenal dengan
sebutan yang berbeda di beberapa daerah. Contohnya kayu ambon di daerah Melayu,
Ki hujan di Sunda, dan Punggur, Munggur, Trembesi, Meh di daerah Jawa. Akar
dari tanaman ini dapat menyerap air tanah dengan kuat, sehingga membuat tajuk
dari tanaman ini dapat mengeluarkan udara atau tetesan air. Oleh karena itu,
pohon trembesi disebut juga sebagai pohon hujan. Ketika cuaca mendung atau gelap,
daun dari tumbuhan ini akan menutup secara bersamaan, sehingga pada saat hujan
datang, airnya bisa langsung jatuh menyentuh tanah.
Ciri-ciri
Trembesi
Trembesi memiliki beragam keunikan morfologi dan
karakteristik khusus yang membedakannya dengan spesies lain. Ciri-ciri pohon
trembesi diantaranya yaitu:
A.Akar Tanaman yang
dapat tumbuh besar ini tidak mudah tumbang apabila terkena angin kencang.
Dikarenakan, tanaman ini mempunyai akar yang kuat dan mudah untuk menjalar ke
dalam tanah. Kondisi ini terkadang menimbulkan masalah, karena akarnya dapat
merusak bangunan yang ada disekitarnya. Maka dari itu, untuk menanam pohon
trembesi membutuhkan pekarangan atau lahan yang luas.
B.Batang Rata-rata ketinggian dari pohon ini adalah 30-40
meter, lingkar pohon berkisar 4,5 meter dan mahkotanya berukuran 40-60 cm.
Bentuk batang trembesi tidak beraturan, terkadang bengkok atau menggelembung
besar. Warna kulit batang cenderung coklat kehitaman ketika berumur tua.
Permukaan kulit kasar, belarur dan nampak seperti terkelupas. Karena bentuknya
yang unik membuat pohon ini terlihat berbeda dengan pohon lainnya. Batang pohon
trembesi juga sangat kuat dan bercabang-cabang.
C.Bunga Bunga trembesi muncul pada waktu tertentu (bulan
Mei dan Juni), dan mempunyai ciri khas, yaitu berwarna putih disertai bercak
merah muda atau merah kekuningan dan panjangnya sekitar 10 cm. Ukuran tajuk
mahkota yaitu 3,7 cm dan jumlah benang sari sekitar 20 – 30. Panjang benang
sari sekitar 3 -5 cm. Bunga trembesi mengeluarkan nektar yang bisa menarik
perhatian serangga dan berguna untuk kegiatan penyerbukan.
D.Daun Daun
trembesi majemuk dan pangkal tangkai berukuran 7–15 cm. Daunnya sangat sensitif
terhadap cahaya, ketika cuaca mendung, gelap atau malam, daun dari tanaman ini
akan menutup atau berlipat. Fenomena yang menyebabkan tersebut, tanaman ini
disebut dengan “Pohon Pukul Lima”. Ukuran daun kecil, kisaran 4–5 cm. berwarna
hijau pekat atau hijau tua. Permukaan bagian bawah daun terdapat bulu-bulu
kecil dan halus (berbulu atau beludru). Kulit dari pohon ini bertekstur cukup
halus dan berwarna abu-abu kecoklatan ketika berwarna muda.
E.Buah Pohon hujan ini buahnya berbentuk panjang, tetapi
sedikit melengkung. Ukuran buah sekitar 10–20 cm, lebar 1,5–2 cm dan tebal 0,6
cm. Pada saat sudah matang, buah trembesi akan terlihat coklat kehitaman. Di
dalam buah terdapat 5–25 biji, panjangnya 1,3 cm. daging buahnya sangat lengket
dan warnanya coklat kemerahan.
Manfaat
Pohon
Trembesi Tumbuhan
yang mempunyai tajuk besar ini sering dimanfaatkan sebagai tempat untuk
berteduh. Namun, pohon ini juga mempunyai manfaat lain. Menurut jurnal
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pohon trembesi mempunyai beberapa
manfaat, yaitu: Pohon trembesi dapat menjadi tempat pencadangan udara bagi
lingkungan sekitarnya, karena akarnya yang lebar dan daya serap yang kuat akan
air yang terkandung di dalam tanah. Sehingga pohon ini cocok untuk konservasi
udara di daerah pegunungan dan dataran rendah. Kayu trembesi dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku bangunan karena kokoh. Biji tanaman ini terkadang dikonsumsi
oleh masyarakat sebagai cemilan. Air rebusan dari biji ini juga dipercaya
sebagai obat pencuci perut. Dikarenakan daunnya yang lebar, daun pohon ini
diperkirakan dapat menyerap emisi karbon dioksida sebesar 28.442 kg per pohon
di setiap tahunnya. Karena daya serap daunnya yang kuat, tanaman ini juga
bermanfaat untuk lingkungan dan dapat membantu reboisasi hutan . Tidak hanya
itu, daunnya juga bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti
gatal-gatal. Meskipun memiliki manfaat yang banyak, pohon trembesi jarang
dibudidayakan atau sedikit sulit ditemukan di lingkungan warga. Sebab akar dari
tanaman ini sangat kuat, tumbuh melebar dan muncul ke permukaan. Kondisi itu
dapat merusak bangunan yang ada disekitarnya, sehingga apabila ingin
membudidayakan tanaman ini membutuhkan lahan yang luas.
Terdapat
4 pohon trembesi yang terinventarisasi di lingkungan fakultas ekonomi dan
bisnis universitas jember.
Trembesi |
|||||
No |
Nama pohon |
Nama latin |
Titik koordinat |
Zonasi |
Zomor inventaris |
1 |
Trembesi |
Samanea Saman |
LS 8º10´8” |
FEB VII |
PL/MHPL.2023/FEB VII/Tms1 |
BT 113º42´57” |
|||||
2 |
Trembesi |
Samanea Saman |
LS 8º10´5” |
FEB VII |
PL/MHPL.2023/FEB VII/Tms2 |
BT 113º42´57” |
|||||
3 |
Trembesi |
Samanea Saman |
LS 8º10´4” |
FEB VII |
PL/MHPL.2023/FEB VII/Tms3 |
BT 113º42´56” |
|||||
4 |
Trembesi |
Samanea Saman |
LS 8º10´4” |
FEB VIII |
PL/MHPL.2023/FEB VIII/Tms4 |
BT 113º42´56” |